Virus merah jambu menyerang tak pandang bulu. Dari usia muda hingga tua dapat terserang virus tersebut. Kita tidak bisa menutup mata dari fitrah ini, sangat wajar jika kita mencintai seseorang, tapi akan menjadi tidak wajar jika kita tidak mampu mengolah perasaan menggunakan akal sehat. Beberapa orang shalih menjadi hina karena tak mampu mengolah virus tersebut. Virus yang disebut cinta ini telah memakan banyak korban. Mungkin, kalian semua tahu tentang kasus bunuh diri karena cintanya ditolak atau putus dengan pacar ?
Ibnu Qoyyim -rahimahullah- mengatakan bahwa gejolak cinta adalah jenis penyakit hati yang memerlukan penanganan khusus disebabkan perbedaannya dengan jenis penyakit lain dari segi bentuk, sebab maupun terapinya. Jika telah menggerogoti kesucian hati dan mengakar di dalamnya, sulit bagi para dokter mencarikan obat penawarnya dan penderita sulit disembuhkan.
Berkata ulama salaf lain bahwa penyakit hati adalah getaran yang kosong dari segala sesuatu selain apa yang dicinta dan dipujanya. Penyakit al-isyq akan menimpa orang-orang yang hatinya kosong dari cinta kepada Allah, selalu berpaling dari-Nya. Hati penuh cinta kepada Allah dan rindu bertemu dengan-Nya akan kebal terhadap serangan virus ini.
Sebab terjadinya penyakit al-isyq ada dua sebab. Pertama, karena menganggap indah apa-apa yang dicintainya. Kedua, perasaan ingin memiliki apa yang dicintainya. Jika salah satu sari dua faktor ini tiada, niscaya virus ini tidak akan berjangkit.
Adapaun terapi-terapi penyembuhan penyakit al-isyq ini, di antaranya:
1. Menikah
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ قَالاَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنِ الأَعْمَشِ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ) ».اخرجه المسلم(
Artinya : Abdullah Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda pada kami: "Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu." Muttafaq Alaihi.
2. Meyakinkan dirinya bahwa apa-apa yang diimpikannya mustahil terjadi
Jiwa yang putus asa untuk mendapatkan sesuatu, niscaya akan tenang dan tidak lagi mengingatnya. Jika ternyata belum terlupakan, akan berpengaruh terhadap jiwanya sehingga menyimpang jauh.
3. Meninggalkannya karena takut kepada Allah
Jika jiwa yang menyuruh kepada kemungkaran masih tetap menuntut, hendaklah dia meninggalkannya karena takut kepada Allah yaitu dengan menumbuhkan perasaan bahwa ada hal yang lebih layak dicintai, lebih bermanfaat, lebih baik, dan lebih kekal.
Jika hawa nafsu tetap ngotot dan tidak terima dengan terapi tadi, hendaklah dia berpikir mengenai dampak negatif, kerusakan yang datang, dan kemaslahatan yang gagal diraih. Sebab mengikuti hawa nafsu akan menimbulkan kerusakan dunia dan menepis kebaikan yang datang. Terlebih hawa nafsu akan menghalanginya untuk mendapatkan petunjuk, dimana petunjuk merupakan kunci keberhasilan dan kemaslahatan.
Jika terapi tadi tidak mempan juga, hendaklah dia mengingat sisi kejelekan kekasihnya dan ha-hal yang dapat membuat menjauh darinya. Sebab sebagaimana kecantikan adalah faktor pendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya demikian pula kejelekan adalah faktor pendorong kuat untuk dapat membenci dan menjauhinya.
Jika terapi tersebut masih tidak mempan juga, maka terapi terakhir adalah mengadu dan memohon dengan jujur kepada Allah yang senantiasa menolong orang-orang yang ditimpa musibah jika memohon kepada-Nya. Hendaklah dia menyerahkan jiwa sepenuhnya dihadapan kebesaran-Nya, sambil memohon, merendahkan, menghinakan diri. Hendaknya dia berbuat iffah (menjaga diri) dan menyembunyikan perasaannya, jangan sampai dia menjelek-jelekkan kekasihnya dan mempermalukannya dihadapan manusi, ataupun menyskitinya. Sebab hal tersebut adalah kezaliman yang melampaui batas.
Repost from Elfata
Repost from Elfata
0 komentar:
Posting Komentar